
Pencari Kepiting Tewas Bersimbah Darah di Sukolilo Surabaya, Diduga Dibunuh
Surabaya || Detik24jam.id – Seorang pria pencari kepiting berinisial MH ditemukan meninggal dunia tergeletak bersimbah darah di Tambak Raya Sukolilo Kasih, Sukolilo, Surabaya. Pria berusia 45 tahun tersebut diduga menjadi korban pembunuhan.
Diketahui, MH sebelumnya pamit kepada temannya untuk mencari kepiting di Tambak Raya tersebut. Namun, MH tak kunjung kembali. Saat dipastikan, temannya terkejut ketika melihat MH tergeletak dengan bersimbah darah.
Langsung saja kejadian tersebut dilaporkan ke Command Center 112 Surabaya. Petugas gabungan Pemkot Surabaya juga langsung meluncur untuk mengevakuasi korban dan berkoordinasi dengan kepolisian.
Dikutip dari beritajatim, korban mengalami luka sayat sepanjang 8 sentimeter dengan kedalaman hampir 5 sentimeter di dada kiri. Diduga luka itu karena sabetan senjata tajam jenis celurit. Selain itu, ada luka gores di bagian tangan kanan.
“Iya dari pemeriksaan luar ada luka sayat. Yang parah di dada dengan panjang 8 meter dan kedalaman hampir 5 meter,” kata Kapolsek Sukolilo Kompol Made Patera Negara, Selasa (19/3/2024).
Namun, menurut tetangga korban dan keluarga, jumlah luka di tubuh korban lebih dari 2 tempat. Agus salah satu tetangga menyebut ada luka di punggung, paha kiri dan perut. Sementara kakak kandung korban bernama Agus mengatakan jumlah luka di tubuh korban tidak sampai 10 namun semuanya fatal. “Lukanya parah. Jumlah luka mungkin tak sampai 10 luka. Tapi fatal semua,” kata Agus.
Keluarga menduga MH dibunuh oleh rekan kerjanya sebagai pencari kepiting. Identitasnya belum dibuka oleh keluarga dan polisi. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun keluarga, terduga pelaku berasal dari Pasuruan.
Dugaan tersebut terbesit lantaran korban pernah terlibat cekcok perkara lahan untuk mencari kepiting sekitar sebulan yang lalu. Dugaan keluarga menguat karena terduga pelaku disebut menghilang sejak semalam.
“Terduga pelaku masih satu pekerjaan pencari kepiting. Iya sakit hati. Kalau cekcok dengan terduga pelaku pernah sebulan lalu kata teman-temannya. Korban juga kenal dengan terduga pelaku karena tinggal satu gubuk dan setiap hari bersama,” tutur Agus.
(MLDN)